Senin, 05 Mei 2014

makalah field study



PEMBAHASAN
FIELD STUDY SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN
A.   PENGERTIAN FIELD STUDY
Arikunto (1986) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit.
Menurut Nigel Bevan dan Tomer Sharon (2009) studi lapangan (Field study) adalah metode pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pada proses berlnagsung pembelajar berada langsung di lapangan. Field study dirancang untuk memberikan peserta didik kesempatan untuk memeriksa permasalahannya di lapangan, mengevaluasi manfaat dari ide-ide yang disajikan dalam kelas, dan untuk mendidik siswa dalam melakukan observasi naturalistik dan penyelidikan. Peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Studi lapangan juga menawarkan siswa kesempatan untuk proyek-proyek pengumpulan data, teori-pengujian, dan intervensi social.
Tujuan dilaksanakan field study antara lain peserta didik memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya dan dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Selain itu peserta didik dapat melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya,agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.
Penelitian case study atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian case study merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut memberikan gambaran luas serta mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti relatif terbatas, namun variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya (Danim,2002).
Studi kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.Dalam konteks tulisan ini, penulis lebih memfokuskan pada pengertian yang pertama yaitu sebagai metode penelitian. Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar. Pada intinya studi ini berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil, bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya. (Salim, 2001).
Menurut Nigel Bevan dan Tomer Sharon (2009) studi lapangan (Field study) adalah metode pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pada proses berlnagsung pembelajar berada langsung di lapangan.Field studydirancang untuk memberikan peserta didik kesempatan untuk memeriksa permasalahannya di lapangan, mengevaluasi manfaat dari ide-ide yang disajikan dalam kelas, dan untuk mendidik siswa dalam melakukan observasi naturalistik dan penyelidikan. Peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
Studi lapangan juga menawarkan siswa kesempatan untuk proyek-proyek pengumpulan data, teori-pengujian, dan intervensi sosial.
Penelitian Lapangan (field study) Sebenarnya Field study atau penelitian lapangan merupakan anak cabang dari metode eksperiment. Mudahnya field study merupakan kebalikan dari laboratorium eksperiment. Di mana perbedaannya? Sudah jelaskan bahwa lapangan bersifat terbuka dan laboratorium bersifat tertutup seperti yang telah kita ketahui bersama. Di dalam penelitian lapangan, kelompok eksperiment masih dapat berhubungan dengan faktor-faktor lain, termasuk didalamnya factor gangguan. Kelebihannya adalah kebalikan dari kekurangan di laboratorium eksperiment, yaitu penelitian ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kekurangannya merupakan kebalikan dari kelebihan di laboratorium eksperiment, yaitu tidak fokusnya kepastian hubungan sebab akibat karena sulit mengatur factor gangguan didalamnya. Sebagai info tambahan. Apakah kalian tahu perbedaan anatara field study dengan case study?? Karena pada awalnya saya pikir mereka memiliki persamaan pengertian. Namun lebih lanjut mereka berbeda, maksudnya dari artinya saja sudah berbeda: Field Study ( Penelitian Lapangan ) dan Case study ( Penelitian kasus ). Tapi ternyata perbedaan lain yang salah satunya saya mengerti adalah: Bahwa penelitian eksperiment atau field study ( dalam hal ini ) satu variable peneliti mengarahkan perhatiannya hanya pada satu jenis tingkah laku dalam jumlah yang terbatas, sedangkan studi kasus merupakan penggambaran subjek penelitian dalam keseluruhan tingkah laku.

·         Studi lapangan
Dalam studi lapangan ini penelitian dilakukan dalam situasi alamiah akan tetapi didahului oleh semacam intervensi (campur tangan) dari pihak peneliti. Intervensi ini dimaksudkan agar fenomena yang dikehendaki oleh peneliti dapat segera tampak dan diamati. Dengan demikian terjadi semacam kendali atau kontrol terhadap situasi dilapangan.
Diantara metode penelitian yang dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan itu ada tiga yaitu:
1.    Penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan diantara variabel- variabel yang diteliti tanpa melakukan suatu intervensi terhadap variasi variabel- variabel yang bersangkutan. Data yang diperoleh merupakan data alamiah seperti apa adanya. Contohnya pada penelitian mengenai hubungan antara kebiasaan merokok dengan besarnya peluang untuk menderita kanker paru-paru. Variabel kebiasaan merokok secara operasional didefinisikan sebagai rata-rata banyaknya rokok yang dihabiskan perhari atau perminggu, tentu datanya tidak dapat dimanipulasi karena pada masing-masing subyek penelitian data tersebut telah bervariasi secara alamiah.
2.    Penelitian longitudinal yang mempelajari perkembangan subyek sejalan dengan perjalanan waktu merupakan suatu bentuk penelitian lapangan dengan intervensi yang minimal dari pihak peneliti. Contohnya adalah penelitian yang mengenai efek eksposi jangka panjang tayangan TV terhadap perkembangan agresivitas anak. Dapat dibayangkan bahwa peneliti tidak akan mungkin mengatur sepenuhnya stimulasi lingkungan dalam kehidupan anak-anak yang menjadi subyek penelitiannya. Oleh karena itu akan banyak variabel yang tidak relevan ikut berpengaruh terhadap variabelyang diperhatikan oleh peneliti.
3.    eksperimentasi lapangan dilakukan dengan memberikan perlakuan tertentu terhadap suatu kelompok subyek dengan harapan munculnya fenomema atau gejala yang hendak dipelajari. Subyek penelitian sendiri tetap berada dalam situasi alamiah sehingga tidak mengubah reaksi alamiah yang mungkin timbul dari pihak subyek. Contohnya dalam penelitian mengenai efektivitas suatu bentuk kampaye dalam mengubah sikap sekelompok masyarakat terhadap suatu hal (misalkan mengenai pembangunan instalasi nuklir).
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam studi lapangan yaitu:
1.    Tempat penelitian berlangsung. Amati lingkunagn tempat penelitian berlangsung. Apa saja yang terdapat disana? Apa hal yang didapat dari tempat itu?
2.    Partisipan yang ada. Siapa saja yang ada ditempat itu, berapa orang yang ada disana dan apa peran- peran mereka? Apa hubungan antara orang- orang itu denagn kegiatan yang sedang diteliti.
3.    Kegiatan dan interaksi apa yang terjadi? Apa saja yang mereka kerjakan dan bicarakan? Bagaimana orang- orang disitu menanggapinya?
4.    Masalah waktu. Kapan dimulainya kegiatan? Berapa lama kegiatan itu berlangsung?
5.    Faktor- faktor yang tidak kentara. Apakah ada hal- hal yang tampak terlalu jelas tetapi cukup penting untuk diamati? Juga perhatikan apa yang tidak tampak disana, yang menurut peneliti biasanya ada atau sebaliknya ada.

·         Penelitian lapangan


http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf21/skins/common/images/magnify-clip.png
Salah satu tempat penelitian lapangan
Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulandata dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.[1][2] Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks.[1] Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan.
B.   HAL-HAL YANG DILAKUKAN DALAM PENELITIAN LAPANGAN
Ketika peneliti melakukan penelitian lapangan, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan:
• Mengamati kejadian sehari-hari yang biasa/tidak biasa dalam setting kehidupan sehari-hari.
• Terlibat langsung apakah orang yang diteliti.
• Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti sekaligus mempertahankan perspektif analitis orang luar.
• Menggunakan beragam teknik dan keterampilansosial secara luwes.
• Menghimpun data berbentuk catatan rinci, bagan, peta, maupun gambar untuk keperluan deskripsi.
• Memandang gejala dalam konteks sosial.
• Mengembangkan empati dengan orang yang diteliti.
• Memperhatikan aspek-aspek kebudayaan.
• Tidak memaksakan sudut pandang sebagai orang luar.
• Mampu mengatasi stres, ketidakpastian, dan masalah-masalah etis.
C.   LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LAPANGAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam penelitian lapangan, seorang peneliti perlu mengembangkan langkah-langkah sebagai berikut:[4]
  1. Persiapan, mengkaji bahan pustaka, dan memperluas fokus perhatian.
  2. Memilih lokasi lapangan dan memperoleh akses untuk masuk dalam lokasi tersebut.
  3. Memulai di tempat penelitian dan menjalin hubungan sosial dengan orang yang diteliti.
  4. Memilih peran sosial.
  5. Mengumpulkan data di lapangan.
  6. Menganalisis data, mengembangkan, dan mengevaluasi hipotesa kerja.
  7. Memfokuskan pada aspek-aspek khusus dari setting yang diamati dan melakukan pengambilan sampel secara teoritis.
  8. Melakukan wawancara.
  9. Meninggalkan lokasi, menyelesaikan analisis, dan menulis laporan penelitian lapangan[
D.   JENIS-JENIS CATATAN LAPANGAN
Jotted Notes
Merupakan catatan yang dibuat di tempat penelitian. Catatan ini ringkas dan hanya berisi kata-kata yang dapat mengingatkan memori di tempat kejadian.
• Catatan pengamatan langsung (Direct Observation Notes)
Merupakan catatan yang dibuat langsung setelah peneliti meninggalkan tempat kejadian. Catatan ini disusun secara kronologis berdasarkan tempat, waktu, dan urutan kejadian.
• Catatan interpretasi peneliti (Researcher Inference Notes)
Berisi interpretasi dari peneliti mengeani suatu kejadian tertentu.
• Catatan analitis
Menuliskan taktik, rencana, keputusan prosedural, serta kritik pribadi mengenai keputusan yang diabilnya sendiri.
• Catatan pribadi
Berisi catatan pribadi peneliti mengenai segala hal yang peneliti rasakan dalam mengadakan penelitian.
• Peta dan diagram
Berperan menggambarkan situasi di tempat kejadian dan memudahkan pembaca untuk memahaminya.
• Rekaman video dan suara
Sangat membantu peneliti untuk mengingat kembali suatu kejadian dan percakapan ketika tahap pengumpulan data.
• Catatan wawancara
Berisi catatan yang menerangkan kapan, siapa, bagaimana, dan isi dari pokok-pokok wawancara yang dibahas.

KESIMPULAN
Arikunto (1986) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit.
Menurut Nigel Bevan dan Tomer Sharon (2009) studi lapangan (Field study) adalah metode pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pada proses berlnagsung pembelajar berada langsung di lapangan. Field study dirancang untuk memberikan peserta didik kesempatan untuk memeriksa permasalahannya di lapangan, mengevaluasi manfaat dari ide-ide yang disajikan dalam kelas, dan untuk mendidik siswa dalam melakukan observasi naturalistik dan penyelidikan. Peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Studi lapangan juga menawarkan siswa kesempatan untuk proyek-proyek pengumpulan data, teori-pengujian, dan intervensi social.
Studi kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.Dalam konteks tulisan ini, penulis lebih memfokuskan pada pengertian yang pertama yaitu sebagai metode penelitian. Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar. Pada intinya studi ini berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil, bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya. (Salim, 2001).








Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar