PEMBAHASAN
FIELD STUDY SEBAGAI METODE
PEMBELAJARAN
A.
PENGERTIAN
FIELD STUDY
Arikunto
(1986) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis
pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif,
terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau
gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit.
Menurut Nigel Bevan dan Tomer Sharon (2009) studi lapangan (Field
study) adalah metode pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung
dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Pada proses berlnagsung pembelajar berada langsung di lapangan. Field study dirancang
untuk memberikan peserta didik kesempatan untuk memeriksa permasalahannya di
lapangan, mengevaluasi manfaat dari ide-ide yang disajikan dalam kelas, dan
untuk mendidik siswa dalam melakukan observasi naturalistik dan penyelidikan.
Peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Studi
lapangan juga menawarkan siswa kesempatan untuk proyek-proyek pengumpulan data,
teori-pengujian, dan intervensi social.
Tujuan dilaksanakan field study antara lain peserta didik
memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya dan dapat turut
menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin
dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam
pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Selain itu peserta didik dapat melihat,
mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya,agar nantinya dapat
mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari
beberapa mata pelajaran.
Penelitian
case study atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan untuk mempelajari
secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu
peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit
sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian berupa
individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian case study merupakan
studi mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut
memberikan gambaran luas serta mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek
yang diteliti relatif terbatas, namun variabel-variabel dan fokus yang diteliti
sangat luas dimensinya (Danim,2002).
Studi
kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti
hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.Dalam konteks tulisan ini,
penulis lebih memfokuskan pada pengertian yang pertama yaitu sebagai metode
penelitian. Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan,
atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa
adanya intervensi pihak luar. Pada intinya studi ini berusaha untuk menyoroti
suatu keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil,
bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya. (Salim, 2001).
Menurut
Nigel Bevan dan Tomer Sharon (2009) studi lapangan (Field study) adalah metode pembelajaran
melalui pengumpulan data secara langsung dengan pengamatan, wawancara,
mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Pada proses berlnagsung
pembelajar berada langsung di lapangan.Field studydirancang untuk memberikan
peserta didik kesempatan untuk memeriksa permasalahannya di lapangan,
mengevaluasi manfaat dari ide-ide yang disajikan dalam kelas, dan untuk
mendidik siswa dalam melakukan observasi naturalistik dan penyelidikan. Peserta
didik berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
Studi
lapangan juga menawarkan siswa kesempatan untuk proyek-proyek pengumpulan data,
teori-pengujian, dan intervensi sosial.
Penelitian Lapangan (field study) Sebenarnya Field study atau
penelitian lapangan merupakan anak cabang dari metode eksperiment. Mudahnya
field study merupakan kebalikan dari laboratorium eksperiment. Di mana
perbedaannya? Sudah jelaskan bahwa lapangan bersifat terbuka dan laboratorium bersifat
tertutup seperti yang telah kita ketahui bersama. Di dalam penelitian lapangan,
kelompok eksperiment masih dapat berhubungan dengan faktor-faktor lain,
termasuk didalamnya factor gangguan. Kelebihannya adalah kebalikan dari
kekurangan di laboratorium eksperiment, yaitu penelitian ini dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kekurangannya merupakan kebalikan dari
kelebihan di laboratorium eksperiment, yaitu tidak fokusnya kepastian hubungan
sebab akibat karena sulit mengatur factor gangguan didalamnya. Sebagai info
tambahan. Apakah kalian tahu perbedaan anatara field study dengan case study??
Karena pada awalnya saya pikir mereka memiliki persamaan pengertian. Namun
lebih lanjut mereka berbeda, maksudnya dari artinya saja sudah berbeda: Field
Study ( Penelitian Lapangan ) dan Case study ( Penelitian kasus ). Tapi
ternyata perbedaan lain yang salah satunya saya mengerti adalah: Bahwa
penelitian eksperiment atau field study ( dalam hal ini ) satu variable
peneliti mengarahkan perhatiannya hanya pada satu jenis tingkah laku dalam
jumlah yang terbatas, sedangkan studi kasus merupakan penggambaran subjek
penelitian dalam keseluruhan tingkah laku.
·
Studi lapangan
Dalam
studi lapangan ini penelitian dilakukan dalam situasi alamiah akan tetapi didahului
oleh semacam intervensi (campur tangan) dari pihak peneliti. Intervensi ini
dimaksudkan agar fenomena yang dikehendaki oleh peneliti dapat segera tampak
dan diamati. Dengan demikian terjadi semacam kendali atau kontrol terhadap
situasi dilapangan.
Diantara metode penelitian yang dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan itu ada tiga yaitu:
Diantara metode penelitian yang dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan itu ada tiga yaitu:
1. Penelitian korelasional yang
bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan diantara variabel- variabel yang
diteliti tanpa melakukan suatu intervensi terhadap variasi variabel- variabel
yang bersangkutan. Data yang diperoleh merupakan data alamiah seperti apa
adanya. Contohnya pada penelitian mengenai hubungan antara kebiasaan merokok
dengan besarnya peluang untuk menderita kanker paru-paru. Variabel kebiasaan merokok
secara operasional didefinisikan sebagai rata-rata banyaknya rokok yang
dihabiskan perhari atau perminggu, tentu datanya tidak dapat dimanipulasi
karena pada masing-masing subyek penelitian data tersebut telah bervariasi
secara alamiah.
2. Penelitian longitudinal yang
mempelajari perkembangan subyek sejalan dengan perjalanan waktu merupakan suatu
bentuk penelitian lapangan dengan intervensi yang minimal dari pihak peneliti. Contohnya
adalah penelitian yang mengenai efek eksposi jangka panjang tayangan TV
terhadap perkembangan agresivitas anak. Dapat dibayangkan bahwa peneliti tidak
akan mungkin mengatur sepenuhnya stimulasi lingkungan dalam kehidupan anak-anak
yang menjadi subyek penelitiannya. Oleh karena itu akan banyak variabel yang
tidak relevan ikut berpengaruh terhadap variabelyang diperhatikan oleh
peneliti.
3. eksperimentasi lapangan dilakukan
dengan memberikan perlakuan tertentu terhadap suatu kelompok subyek dengan
harapan munculnya fenomema atau gejala yang hendak dipelajari. Subyek penelitian
sendiri tetap berada dalam situasi alamiah sehingga tidak mengubah reaksi
alamiah yang mungkin timbul dari pihak subyek. Contohnya dalam penelitian
mengenai efektivitas suatu bentuk kampaye dalam mengubah sikap sekelompok
masyarakat terhadap suatu hal (misalkan mengenai pembangunan instalasi nuklir).
Ada beberapa unsur yang perlu
diperhatikan dalam studi lapangan yaitu:
1. Tempat penelitian berlangsung. Amati
lingkunagn tempat penelitian berlangsung. Apa saja yang terdapat disana? Apa
hal yang didapat dari tempat itu?
2. Partisipan yang ada. Siapa saja yang
ada ditempat itu, berapa orang yang ada disana dan apa peran- peran mereka? Apa
hubungan antara orang- orang itu denagn kegiatan yang sedang diteliti.
3. Kegiatan dan interaksi apa yang
terjadi? Apa saja yang mereka kerjakan dan bicarakan? Bagaimana orang- orang
disitu menanggapinya?
4. Masalah waktu. Kapan dimulainya
kegiatan? Berapa lama kegiatan itu berlangsung?
5. Faktor- faktor yang tidak kentara.
Apakah ada hal- hal yang tampak terlalu jelas tetapi cukup penting untuk
diamati? Juga perhatikan apa yang tidak tampak disana, yang menurut peneliti
biasanya ada atau sebaliknya ada.
·
Penelitian lapangan
Salah satu tempat penelitian lapangan
Penelitian lapangan merupakan
salah satu metode pengumpulandata dalam
penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan
dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti.[1][2] Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk memutuskan ke
arah mana penelitiannya berdasarkan konteks.[1] Penelitian lapangan biasa diadakan di luar ruangan.
B. HAL-HAL YANG DILAKUKAN DALAM
PENELITIAN LAPANGAN
Ketika peneliti melakukan penelitian lapangan, ada
sejumlah hal yang perlu dipersiapkan:
• Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti sekaligus mempertahankan perspektif analitis orang luar.
• Tidak memaksakan sudut pandang sebagai orang luar.
C. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN LAPANGAN
Untuk mencapai
keberhasilan dalam penelitian lapangan, seorang peneliti perlu mengembangkan
langkah-langkah sebagai berikut:[4]
- Persiapan, mengkaji bahan pustaka, dan memperluas fokus perhatian.
- Memilih lokasi lapangan dan memperoleh akses untuk masuk dalam lokasi tersebut.
- Memulai di tempat penelitian dan menjalin hubungan sosial dengan orang yang diteliti.
- Memilih peran sosial.
- Mengumpulkan data di lapangan.
- Menganalisis data, mengembangkan, dan mengevaluasi hipotesa kerja.
- Memfokuskan pada aspek-aspek khusus dari setting yang diamati dan melakukan pengambilan sampel secara teoritis.
- Melakukan wawancara.
- Meninggalkan lokasi, menyelesaikan analisis, dan menulis laporan penelitian lapangan[
D. JENIS-JENIS CATATAN LAPANGAN
• Jotted Notes
Merupakan catatan yang dibuat di tempat penelitian.
Catatan ini ringkas dan hanya berisi kata-kata yang dapat mengingatkan memori di tempat kejadian.
• Catatan pengamatan langsung (Direct Observation
Notes)
Merupakan catatan yang dibuat langsung setelah peneliti
meninggalkan tempat kejadian. Catatan ini disusun secara kronologis berdasarkan tempat, waktu, dan urutan kejadian.
• Catatan interpretasi peneliti (Researcher Inference
Notes)
Berisi
interpretasi dari peneliti mengeani suatu kejadian tertentu.
• Catatan analitis
Menuliskan taktik, rencana, keputusan prosedural, serta kritik pribadi mengenai keputusan yang diabilnya sendiri.
• Catatan pribadi
Berisi catatan pribadi peneliti mengenai segala hal yang
peneliti rasakan dalam mengadakan penelitian.
• Peta dan diagram
• Rekaman video dan suara
Sangat membantu
peneliti untuk mengingat kembali suatu kejadian dan percakapan ketika tahap pengumpulan data.
• Catatan wawancara
Berisi catatan
yang menerangkan kapan, siapa, bagaimana, dan isi dari
pokok-pokok wawancara yang dibahas.
KESIMPULAN
Arikunto
(1986) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis
pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif,
terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau
gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit.
Menurut Nigel Bevan dan Tomer Sharon (2009) studi lapangan (Field
study) adalah metode pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung
dengan pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Pada proses berlnagsung pembelajar berada langsung di lapangan. Field study dirancang
untuk memberikan peserta didik kesempatan untuk memeriksa permasalahannya di
lapangan, mengevaluasi manfaat dari ide-ide yang disajikan dalam kelas, dan
untuk mendidik siswa dalam melakukan observasi naturalistik dan penyelidikan.
Peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Studi
lapangan juga menawarkan siswa kesempatan untuk proyek-proyek pengumpulan data,
teori-pengujian, dan intervensi social.
Studi
kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti
hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.Dalam konteks tulisan ini,
penulis lebih memfokuskan pada pengertian yang pertama yaitu sebagai metode
penelitian. Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan,
atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa
adanya intervensi pihak luar. Pada intinya studi ini berusaha untuk menyoroti
suatu keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil,
bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya. (Salim, 2001).
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar