TEORITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Secara umum, teori merupakan
pendapat. Dalam ilmu sejarah misalnya dikembangkan teori yang mengatakan bahwa
masuknya Islam ke Indonesia adalah pada abad ketiga belas, teori lain mengatakan
jauh sebelum itu. Inilah makna teori secara umum, bahwa teori adalah
pendapat.Teorisasi dalam pendidikan Islam sangat diperlukan karena untuk
memperoleh suatu keberhasilan dalam proses pendidikan Islam, diperlukan adanya
ilmu pengetahuan tentang pendidikan Islam baik yang bersifat teoritis maupun
praktis. Para ahli teori pendidikan telah memberikan dasar pandangan tentang
pekerjaan mendidik yang harus berlangsung secara hati-hati. Di situlah
diperlukan pedoman teoritis untuk diamalkan sesuai dengan tujuannya.Pendidikan
dapat diartikan sebagai metode untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan, dan
sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih
baik.Pendidikan juga dapat di artikan sebagai upaya untuk pembudayaan manusia
untuk mengembangkan potensinya secara optimal yang dalam pelaksanaannya sangat
bergantung pada sang pendidik .Teori merupakan ujung dari kelangsungan proses
yang berkesinambungan dengan pelaksanaan praktis pada ujung lainnya. Oleh
karena itu, teori pada hakikatnya adalah suatu bentuk perenungan dan pemikiran
mendalam, sedangkan masalah praktis melibatkan suatu pekerjaan yang aktual.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas pentingnya teorisasi dalam
pendidikan Islam secara lebih jelas.
1. Makna Teori
Teori adalah suatu konsep
pemikiran manusia yang disusun secara sederhana tentang suatu bidang kehidupan
yang tersusun berdasarkan fakata-fakta yang saling berkaitan dan mendukungnya.
Sehinggga menjadi suatu produk pemikiran yang teruji dengan praktek yang berhubungan
dengan berbagai variabel.
2. Hubungan teori dan fakta
dalam ilmu pendidikan Islam
Dalam melaksanakan analisis dan
kajian bahan-bahan yang diperoleh dari kegiatan penelitian, sangat diperlukan
pendalaman dan pengulasan terhada teori yang dikembangkan. Oleh karena itu,
antara teori dalam ilmu ilmu pendidikan dan fakta yang berkembang dalam
lapangan empiris harus saling berkaitan. Keterkaitan tersebut meliputi :
a. Teori menetapkan adanya
hubungan fakta yang ada,
b. Teori mengembangkan
sisitem klasifikasi dan struktur dari konsep-konsep,
c. Teori harus dapat
mengikhtisarakan fakta dan menerangkan sejumlah besar fakta,
d. Teori harus dapat
meramalkan fakta,
e. Teori harus dapat
menunujukkan kebutuhan-kebutuhan untuk dikembangkan penelitian secara lebih
lanjut,
3. Pentingnya teorisasi
dalam pendidikan Islam
Teorisasi dalam pendidikan Islam
sangat diperlukan, karena untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam proses
pendidikan Islam, diperlukan adanya ilmu pengetahuan tentang pendidikan Islam
baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Ada beberapa alasan mengapa teori
itu penting dalam ilmu pendidikan, diantaranya adalah:
a Pendidikan Islam
yang bersumber dari nilai-nilai ajaran Islam harus bisa menanamkan atau membentuk
sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga mengembangkan kemampuan
berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasi, merupakan
proses ikhtiariah yang secara pedagogis mampu megembangkan hidup anak kearah
kedewasaan atau kematangan yang menguntungkan dirinya. Oleh karena itu, usaha
ikhtiariah tersebut tidak dapat dilakukan berdasarkan trial and error(
coba-coba ) atau atas dasar keinginan dan kemauan pendidik tanpa dilandasi
dengan teori-teori kependidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
pedagogis.
b. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan
oleh Allah dengan tujuan untuk menyejahterakan dan membahagiakan hidup dan
kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat, baru dapat mempunyai arti
fungsional dan aktual dalam diri manusia bilaman dikembangkan melalui proses
kependidikan yang sistematis. Oleh karena itu, teori-teori pendidikan Islam
yang disususn secara sistematis merupakan kompas bagi proses tersebut.
Oleh karena itu,
dari segi teoritis pendidikan Islam berarti konsep berfikir yang bersifat
mendalam dan terperinci tentang masalah kependidikan yang bersumberkan ajaran
Islam mulai dari rumusan-rumusan konsep dasar, pola sistem, tujuan, metode, dan
materi kependidikan Islam yang disusun menjadi siatu ilmu yang bulat.
Dengan kata lain ilmu pendidikan
Islam dalam teori-teorinya mengandung kesesuaian ( konformitas ) pandangan
dengan teori-teori dalam ilmu pedagogik terutama yang menyangkut anak didik,
pendidik, alat-alat, dan cita-cita, sehingga tampak jelas bahwa dalam teori
kependidikan Islam terkandung nilai-nilai ilmiah pedagogis yang absah dalam
dunia ilmu pengetahuan khususnya dunia ilmu pendidikan.
4. Dasar pengembangan
teorisasi pendidikan Islam
Pandangan dasar yang berhubungan
dengan pengembangan teorisasi ilmu pendidikan Islam mencakup permasalahn
kependidikan pada garis besarnya dapat dianalisis dari aspek-aspek konsepsional
sebagai berikut:
a. Hakikat pendidikan adalah segala upaya
dan usha untuk menjadikan manusia dewasa sesuai tujuan pendidikan.
b. Azas pendidikan Islam adalah perkembangan
dan pertumbuhsn dalam kehidupan yang seimbang dalam semua seluk beluk kehidupan
secara adil, merata, menyeluruh, dan integral.
c. Model dasar pendidikan Islam adalah
kemampuan dasar untuk berkembang dari setiap individu sebagai karunia Tuhan.
d. Sasaran pendidikan Islam adalah
mengintegrasikan iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dalam pribadi manusia
untuk mewujudkan kesejahteraan dunia akhirat.
e. Ruang lingkup pendidikan Islam mencakup
seluruh kegiatan kependidikan yang dilaksanakan secara konsiten dalam semua
bidang atau lapangan hidup manusia.
f. Metode yang digunakan dalam proses
pencapaian tujuan adalah metode yang didasarkan atas pendekatan religius,
kemanusiaan, dan ilmu pengetahuan. Sistem pendidikan tersebut dilakukan atas
landasan moral-moral keagamaan sehingga membatasi dari segala bentuk
penghalalan segala cara.
5. Persyaratan ilmiah ilmu
pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
a. Memiliki objek pembahasan yang jelas
dengan corak khas kependidikan yang ditunjang berbagai ilmu pengetahuan lain
yang relevan.
b. Mempunyai pandangan, teori, asumsi, atau
hipotesis yang bercorak kependidikan dan bersumberkan ajaran agama Islam.
c. Memiliki metode penganalisisan yang
bercork kependidikan yang berdasarkan ajaran agama Islam.
d. Memiliki struktur devinitive yang
mengandung suatu kebulatan dari bagian-bagian satu sama lain saling berkaitan
sebagai suatu sistem keilmuan yang mandiri ( tidak bergantung kepada sistem
keilmuan lain ). Dalam merumuskan dan mengatur bahan-bahan pengetahuan tentang
pendidikan Islam diperlukan sikap dan pandangan objektif serta pola pikir yang
menyeluruh terhadap sasaran tugas pendidikan. Adapun tugas utama sasaran
pendidikan yang dimaksud adalah anak didik mulai usia dini hingga dewasa secara
objektif berusaha dilihat oleh teori-teori psikologi pendidikan yang kemudian
dipraktekkan oleh para pelaku aktif pendidikan.
6. Tugas dan fungsi ilmu
pendidikan praktis
a. Melakukan pembuktian terhadap
teori-teori ilmu pendidikan Islam.
b. Memberikan informasi tentang pelaksanaan
pendidikan dalam segala aspek bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
c. Sebagai pengoreksi terhadap kekurangan
teori-teori ilmu pendidikan Islam.
Sasaran ilmu penddikan Islam
secara teori maupun praktik harus mampu memberikan pandangan yang tepat dan
terarah tentang objektifitas proses perkembangan dan pertumbuhan manusia. Hal
yang demikian menuntut ilmu pendidikan Islam untuk menetapkan kaidah
konsepsional dan operasional yang dapat mengarahkan pada kemajuan secara
individual, kolektif, sosial, dan moralitas. Selanjutnya, ilmu pendidikan Islam
secara umum memiliki tugas dan fungsi untuk meberikan arahan dalam praktik dan memberikan
solusi atas problem-problem yang muncul.
Lebih lanjut,
tentang tugas pendidikan Islam Ibnu Taimiyah sebagaimana dikutip oleh Majid
Irsan Alkailani, bahwa tugas pendidikan Islam pad hakikatnya tertumpu pada dua
aspek yaitu tauhid ( rububiyah, uluhiyah, sifat dan asma, kalimat syahadat, dan
kepatuhan ) dan pendidikan pengembangan tabiat peserta didik.
Teori atau model
mengajar pada umumnya adalah suatu kegiatan yang bukan menyangkut masalah
penelitian.
Menurut Gage (1964)
teori belajar itu membicarakan hal-hal yang menyangkut cara organisme belajar.
Teori pengajaran menyangkut dengan cara bagaimana seseorang mempengaruhi
organisme supaya belajar. Tiap-tiap teori itu berhubungan langsung dengan
tindakan pendidikan yang terdiri dari: (1) formulasi tujuan pengalaman belajar,
(2) perencanaan instruksi, (3) perencanaan penilaian mengenai hasil pengajaran
di dalam suatu jangka waktu tertentu.
KESIMPULAN
Teori adalah suatu konsep
pemikiran manusia yang disusun secara sederhana tentang suatu bidang kehidupan
yang tersusun berdasarkan fakata-fakta yang saling berkaitan dan mendukungnya.
Antara teori dalam
ilmu ilmu pendidikan dan fakta yang berkembang dalam lapangan empiris harus
saling berkaitan. Keterkaitan tersebut yaitu teori menetapkan adanya hubungan
fakta yang ada, mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur dari
konsep-konsep,harus dapat mengikhtisarakan fakta dan menerangkan sejumlah besar
fakta, harus dapat meramalkan fakta, dapat menunujukkan kebutuhan-kebutuhan
untuk dikembangkan penelitian secara lebih lanjut, fakta memperkrasai
teori,fakta memformulasikan kembali teori yang ada, fakta memberi jalan
mengubah teori,dan fakta dapat menolak teori. Alasan mengapa teori itu penting
dalam ilmu pendidikan, diantaranya Pendidikan Islam yang bersumber dari
nilai-nilai ajaran Islam harus bisa menanamkan atau membentuk sikap hidup yang
dijiwai nilai-nilai tersebut dan Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh
Allah dengan tujuan untuk menyejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan
umat manusia di dunia dan akhirat.
Dasar pengembangan
teorisasi pendidikan Islam pada garis besarnya dapat dianalisis dari
aspek-aspek konsepsional yaitu hakikat pendidikan, asas pendidikan Islam, model
dasar pendidikan Islam, sasaran pendidikan Islam, ruang lingkup pendidikan
Islam, dan metode yang di gunakan dalam proses pencapaian tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar